Awal tahun ini, saya menjual Thinkpad X240 yang saya punya, karena saya jarang menggunakan nya dalam keseharian saya di dalam beraktifitas, karena kegiatan mengajar di kampus dan juga untuk menyiapkan materi terkunci di operating system Windows (Karena Office 365, Visio, Project, Windows Form C#, Crystal Report, dll) dan mahasiswa yang saya ajar juga mostly menggunakan windows. Hal ini membuat Thinkpad pertama saya menjadi mubasir untuk disimpan, karena base on Linux (CentOS, lebih tepatnya XFCE CentOS serta Fedora 32 XFCE), dan ketika saya menggunakan crossOver di Fedora ataupun CentOS, untuk menjalankan Office 365, baterainya menjadi boros dari awalnya 15 jam jadi tinggal 5 jam saja. Padahal sudah dual baterai di Thinkpad nya, tetapi masih saja boros, jadi saya berkesimpulan sih memang Windows product boros, hal ini dikuatkan karena banyak exe app yang saya jalankan dengan WINE itu minim CPU usage nya konstan di 2-3%. Jelas masalah sih itu, kalau CPU usagenya bisa di 1% saya rasa ga akan masalah harusnya. Thinkpad yang saya miliki itu juga sudah di undervolt menggunakan script intel-undervolt (Hanya bisa di generasi 4 ke atas, kalau gen 1,2,3 silahkan nangis dipojokan ga bisa undervolt), efeknya ya tadi itu bisa 15 jam, karena power draw nya kecil sekali.
Hal ini otomatis membuat saya bertahan menggunakan laptop lama saya, ASUS A43SV kemanapun saya pergi, ke kampus, ke klien, dll. Pada saat itu saya sudah give up membeli baterai baru/replacement, karena saya tahu, sesuai pengalaman saya membeli OEM mau ORI mau ga di Indonesia, baterainya paling lama cuman berumur 1 tahun, jadi setelah 1 tahun baterai replacement itu pasti kebuang, karena ga bisa hold charge, paling cuman 30 menit sudah bagus maksimal sampai 1 jam saja, itu case rare sekali sih, ditambah lagi baterai di Indonesia untuk seri ASUS A43SV kapasitasnya cuman 70% dari kapasitas yang dijual pertama kali sama ASUS. Dulu waktu saya beli itu 5600mah, yang di Indonesia seliweran cuman 4400mah, sedih sih. Sudah lihat di Aliexpress ada yang 5600mah asli dan 6600mah, sayangnya, ga ada satupun yang bisa di kirim ke Indonesia. Permasalahan ini menyebabkan saya berkesperimen banyak dengan work environment saya sendiri. Tapi saya memberanikan diri beli replacement, kasusnya lucu sih, karena port charging mobonya rusak, saya bawa lah ke THR, untuk diperbaiki, nah terus setelah selesai diperbaiki, saya kepingin sekalian ganti lah baterai, masa ya laptop cuman nancep ke charger mulu, laptop apa desktop itu dan tokonya seberangan. haha… Tapi walau sudah ganti baterai, karena nature baterainya memang kapasitasnya kecil, ya ga bisa berharap banyak, awal2 kalau ngetik-ngetik cuman bisa 2,5 jam, sudah max itu, bisa 3 jam tapi maksa banget, sulit lah pokoknya. Padahal kalau dia 5600mah, bisa sampai 4 jam lebih lah, serta kasus-kasus lain nya yang membuat memakai laptop kaya dikejar billing warnet.
Kasus pertama adalah pasti kita semua sering sekali browsing web, saya juga, sering baca berita, nonton video (case rare, cuman seminggu 1x lah, tapi ga sering banget), lihatin forum kaya kaskus sama reddit, dan yang lain nya, dan baterainya cuman bisa hold ga sampai 1 jam untuk browsing, pakai edge chromium, pakek mozilla firefox, pakai IE 11 (bayangkan IE 11). Saya pusing kepala karena saya suka sekali mencari berita dan info baru, membaca lah pokoknya, nah hal ini membuat saya pusing kepala lah. Dulu waktu pertama kali beli laptop ini, bisa bertahan 3 jam setengah lah (di tahun 2012 terakhir saya ingat, karena 2013 ke atas baterainya broken dan ga saya ganti, karena masih SMA, dana buat beli baterai laptop terbatas banget sih, uang saku 1 bulan lebih itu mah, bisa ga makan kalau beli baterai laptop) sekarang pakai baterai OEM cuman 1 jam, mabuk kah emang, atau teknologi web terlalu maju sehingga menyebabkan masalah ini.
Kasus kedua mainan game sederhana dari windows store, kaya solitaire, jigsaw, mahjong, itu baru nyala, cuman 1 jam baterainya, padahal kalau idle bisa 2 jam. Mainan seringan itu, borosnya bukan main, membuat saya semakin penasaran sih dengan penyebab kenapa kok idle bisa lama, buka notepad, MS Word, dan office application lain bisa 2 jam lebih dikit lah, awal-awal bisa 3 jam, tapi kalau browsing, dan main game sederhana, borosnya bukan main. Setelah saya telisik lebih jauh, saya menyadari bahwa laptop Saya ini yang ASUS A43SV, itu grafiknya hanya NVIDIA GT540M, tidak ada iGPU dari Intel, dan saya mengkonfirmasi ke teman saya yang lain, menggunakan laptop dari era yang sama, 2011 an, kalau tidak ada nvidia nya, baterai replacement nya bisa 4-5 jam sekali pakai dan chargenya cepet (ini vary between laptop, tapi karena waktu pakai lebih lama, seakan charging time nya lebih pendek). Hal ini menyebabkan saya mencari tahu lebih jauh, dan ketemu bahwa browser memiliki opsi yang namanya Hardware Acceleration.
Opsi Hardware Acceleration ini memiliki fungsi untuk melakukan rendering halaman dengan GPU/Software renderer, tergantung yang kita pilih. Nah kalau kita render menggunakan GPU, otomatis membuat CPU bekerja lebih ringan, tetapi ya pastinya ada drawback nya, boros listrik, apalagi laptop ASUS yang saya punya ini pakai NVIDIA, wah… ya 1 jam itu tadi. Sehingga saya matikan HW Acceleration nya. Setelah saya matikan, signifikan sekali sih baterainya bisa 2 jam sama seperti ketika digunakan untuk office seperti word, excel, dan ppt.
Dari pengalaman ini sih, akhirnya saya tahu, HW Acceleration bagi saya ga terlalu penting, sehingga saya matikan saja, kalau di firefox bisa di menu hamburger > options > performance > un check hw acceleration, dan baterai nya bisa ke reclaim. Saya berani melakukan hal ini karena saya tidak menggunakan browser sebagai tools untuk main game, mostly nonton video, jarang banget, dan baca berita atau forum saja. Kalau kalian menggunakan game 3D atau sejenis di browser, saran saya tetap nyalakan saja sih, karena kalau ga pasti ngelag waktu main di browsernya.
Karena firefox adalah untuk browser sehari-hari, dan saya butuh baterai saya tahan lama, maka saya matikan di firefox, tetapi saya punya browser edge yang diaktifkan hw acceleration nya, jadi kalau butuh yang 3D buka pakek edge, kalau browsing light pakek firefox. Masalah pertama selesai, masalah kedua untuk game, sampai sekarang sih tidak bisa terselesaikan, karena game pasti render 3D, kalau dimatikan ngelag pastinya sih. Sehingga saya berdamai saja dengan diri saya sendiri, ya laptop 10 tahun, bisa dipakai 2 jam di 2020, sudah ok lah. Walaupun ada rasa kecewa, tetapi apa daya, memang kondisi laptopnya seperti itu. Kalau browser lain bisa coba pakai link ini. Sekain sharing saya, semoga bermanfaat.
Leave a Reply. I will come back and maybe we can have some conversation 🙂