Sejak 1 tahun terakhir, saya mencari alternative dari windows indexer yang cepat seperti locate cli di Linux, dengan hanya memasukan nama file pada cli linux, maka kita sudah bisa mencari file dengan cepat, karena locate sudah memiliki database nama file beserta lokasinya di harddisk. Command untuk locate dengan mudah dapat dijalankan sebagai berikut :
$ locate *.py $ locate *readme*
Tetapi di windows, untuk mencari file, kita hanya bisa menggunakan 2 cara, 1 melalui indexing seperti pada locate, atau mencari file secara manual. Saya sudah menggunakan windows indexing sejak windows 7, tetapi hasil pencarian file tidak akan secepat di linux dan memakan waktu, apalagi sejak menggunakan windows 10, lamban, dan hasil tidak langsung muncul ada delay 1-5s hingga result muncul. Sejak Windows 10, terdapat opsi untuk melakukan indexing ke seluruh hard disk, dan saya mencoba menggunakan nya, hasilnya cukup buruk lambat nya tidak bisa dikira, banyak file yang dicari tidak keluar, dan ketika pada kondisi laptop menggunakan baterai, CPU usage kadang meninggi tanpa alasan yang jelas, membuat umur baterai laptop hanya bisa 30% dari kapasitas aslinya. Catatan tambahan untuk masalah ini, saya sudah menggunakan SSD SATA paling bagus di kelas nya, SAMSUNG 860 EVO, random speed read nya cepat, dan patut diacungi jempol.
Kondisi itu membuat saya frustasi, karena jika menggunakan linux, saya dapat mendapatkan list file yang saya cari hanya di bawah 1 detik walaupun hardware komputer yang digunakan sangat jelek, sebut saja intel atom sekalipun, dari tahun 2005/2006. Saya mencari-cari di internet mengenai alternatif dari indexing windows ini. Saya ingat dibutuhkan 2 minggu hingga saya menemukan tools yang tepat, dan singkat cerita bertemulah saya dengan Everything dari voidtools.
Everything adalah sebuah indexer yang cepat, bahkan sangat rendah di dalam konsumsi CPU usage ketika digunakan, tidak sampai 4-5%, berbanding terbalik dengan Windows Indexer hingga 20% ketika pertama kali melakukan indexing. Hal ini bisa terjadi karena approach yang digunakan oleh 2 indexer ini berbeda. Everything menggunakan MFT table, yaitu sebuah tabel indeks file yang berada di sebuah drive yang dihasilkan oleh operating system, membacanya lalu mengindeks properti yang relevan dari file list yang didapatkan. Hal ini berbeda dengan Windows Indexer, dimana WI mengakses secara langsung lokasi folder yang ingin diindeks, lalu secara manual melakukan iterasi terhadap file dan folder yang ada, 1 per satu. Menurut saya hal ini sangat tidak efisien, karena ketika ada file baru, terkadang WI perlu 1-2 menit baru bisa memunculkan result file baru tersebut di search menu windows.
Approach Everything ini cukup mengesankan, karena konsep yang digunakan Everything sama dengan locate pada Linux/Unix. Ditambah lagi, ketika sudah pernah di indeks, start up dari Everything akan sangat cepat, dan tidak memakan cpu sama sekali, tidak seperti WI. Menariknya, Everything dapat berjalan di Windows XP, dan saya sudah mencoba nya di 2 komputer berbeda dengan Intel Atom N280, dimana CPU nya saja untuk presentation dan word processing sudah ngos-ngosan. Penggunaan RAM untuk Everything juga cukup rendah, hanya memakan sekitar 100mb untuk 1jt file. Pada windows XP, untuk 100k File hanya memakan 10mb saja. Kecil sekali, dan ketika running di background pun. CPU usage nya rendah sekali. Bisa dilihat di bawah 1%. Tidak seperi WI, memakan habis resource komputer, tapi file yang diindeks sedikit.
Pencarian file pada Everything juga mudah, seperti pada umumnya, jika mencari file .docx, ketik saja .docx pada search bar, maka file yang mengandung kata .docx, akan muncul. Kita juga dapat menggunakan pencarian lain seperti tanggal diakses, tanggal dibuat, lokasinya, dan lain nya sebagai pencarian file. Berikut tampilan pencarian file nya.
Ada banyak sekali fungsi pencarian yang disediakan oleh Everything selain path, nama, dan bahkan operator. Hal ini akan mempermudah jika kita mencari file spesifik dengan sintak sintak seperti itu. Selain itu Everything juga mensupport bookmarking pencarian seperti pada web browser, sehingga ketika memerlukan pencarian tertentu yang panjang, hanya perlu ambil saja dari bookmark, klik, result langsung muncul. Sayangnya, fitur sebagus ini tidak dibuat oleh Windows sebagai fungsi utama mereka.
Selain itu, kode base Everything tidak open source, sehingga tidak bisa dibaca oleh banyak orang. Terlepas daripada itu, saya cukup puas dengan kapabilitas Everything, ketika saya membutuhkan result cepat sebuah pencari file di komputer saya, tinggal buka Everything, ketik, di bawah 1s, muncul resultnya, tinggal klik, open atau right klik. Cepat, mudah, ga pakek ribet. Untuk semakin mempercepat, saya melakukan konfigurasi shortcut dengan kombinasi alt+F1 untuk membuka window Everything di manapun, global pada level OS. Hal ini mempercepat pembukaan dan pencarian file. Lengkap sudah fiturnya, cepat dan ringan. Aplikasi ini bersifat gratis dan tidak perlu membayar untuk menggunakan nya. Bisa di download di https://www.voidtools.com, dan jika ingin mendukung pengembang yang melakukan pengembangan aplikasi ini, dapat juga dilakukan di website tersebut. Sekian dari saya, semoga bermanfaat bagi Anda yang juga mencari alternative dari WI milik windows (yang jelek, haha.. saya sudah jengkel sekali soalnya).
Leave a Reply. I will come back and maybe we can have some conversation 🙂