Sesuai judulnya, saya sedikit mengalami pengalaman pahit barusan ini. Di awal bulan Juli ini, saya sangat santai terhadap semua tagihan yang masuk, karena hawa-hawa WFH ya, jadi kaya tenang sekali, kalau mudahnya disebut santuy. Saya memiliki CreditCard Bank Niaga, yang tanggal tagihannya berdekatan, yaitu tanggal 7 dan tanggal 10. Biasanya saya akan membayar di tanggal 6 untuk kedua kartu tersebut, dan selama 2 tahun lebih saya tidak pernah terlambat dalam membayar kartu kredit. Laporan kartu kredit saya sangat lancar, tidak pernah bayar minimum payment, tetapi selalu bayar pas atau lebih sekian rupiah lah(kadang ada jumlah yang koma koma itu, kalau dibiarkan kena bunga ya kerasa lah).
Kali ini karena melihat tanggal nya mundur 1 hari ketika melihat tagihan via email (karena saya ga suka tagihan kertas dikirim ke rumah), jadi tanggal 8 dan tanggal 11, saya agak santai dan membiarkan tagihan tersebut, dan berpikir, “ah nanti aja lah saya bayar”. Jadi saya biarkan saja tagihan tersebut. Tanggal 8 malam sekli menjelang subuh tanggal 9, saya merasa ada yang saya lupa lakukan, tetapi entah kenapa saya tidak ingat, jadi tambah bingung. Nah dari sana, saya mencoba mengingat kembali dan saya lupa bayar tagihan kartu kredit.
Saya ingat ketika itu salah satu teman kerja mengatakan kalau CreditCard BCA penaltinya 50rb, jadi saya agak tenang, jadi saya pikir mungkin akan sama antara BCA dan Niaga. Tetapi saya mencoba coba browsing dan menemukan ternyata tidak saya dan niaga mengenakan 3% dari total tagihan dengan minimum 75rb. Dieng.. langsung dah, panik… (eman soalnya 75rb bisa buat beli bensin atau makan lah 1x, hahaha…) saya panik saya langsung berusaha buka total tagihan saya berapa di pdf yang disertakan di email, karena Bank Niaga web nya tidak sebagus BCA ya, dalam hal fungsionalitas, bukan tampilan. Kenapa seperti itu, karena di Niaga kita tidak bisa lihat CC kita harus bayar berapa, kalau di BCA bisa langsung kelihatan ketika mau membayar, dan itu mempermudah pengguna kartu sih. Cuman ya kita cuman pengguna jadi mau bicara apa, haha…
Saya tidak lihat bahwa tagihan saya berbeda 100rb antara 2 CC niaga yang saya miliki, jadi saya terbalik bayarnya, kartu A harusnya sekian, kartu B sekian + 100rb, tapi saya bayarnya kartu A dengan sekian + 100rb. Ya ini buruknya kalau kita panik, karena saya berharap tidak dikenakan penalti, jadi saya buru-buru bayar sampai kebalik seperti ini. Hampir kartu B saya bayar sekian, terus saya cek lagi di PDF, wah ternyata sekian + 100rb, jadi ya sedih, ya sudah, dua-duanya terbayar sekian + 100rb, dan lebih sedihnya lagi, bank Niaga mengenakan penalti nya di tanggal jatuh tempo pada jam 23.00, jadi usaha saya ya sia-sia, sudah panik, salah bayar jumlah kelebihan.
Ya dari pengalaman ini saya akhirnya melakukan set alarm untuk pembayaran tagihan CC, karena biasanya bank Niaga mengirimkan SMS (hiya bergantung pada SMS yang tak pernah dikirim lagi), tetapi entah kali ini saya tidak menerima dan ini cukup annoying sebenarnya. Tetapi saya ingat, kita harus bergantung pada diri sendiri, jadi ya saya pasang di kalendar saya. Jadi yang saya tarik kesimpulan dengan mudah dari pengalaman saya, jangan terlena terhadap tagihan kartu kredit, jangan membiasakan diri dengan, “ah nanti saja saya kerjakan”, yang ketiga jangan panik ketika menghadapi masalah, karena nanti langkah yang diambil malah kacau, jadi ya sudah. Jadi pelajaran. Paman saya selalu bilang, “Pengalaman mu bayar uang ‘sekolah’”, uang sekolah ini maksudnya ya rugi materi sih, jadi ini rugi materi banget. Bank Niaga untung besar, kalau ditung 75rb itu ya sekian persen tagihan saya, jadi mereka untung jauh dari penalti tersebut(bunga deposito ataupun reksadana kalah, bener KALAH), jadi ya sudahlah.
Sekian dari pengalaman saya kali ini. Semoga yang membaca tidak mengalamani pengalaman yang sama, hehee… katanya orang berhasil itu orang yang belajar dari kesalahan orang lain. Terima Kasih.
Leave a Reply. I will come back and maybe we can have some conversation 🙂